Mencapai Working Memories


Di office hour komunitas Better Together tadi malam, mas Idhar Resmadi sempat membahas tentang satu istilah yang ia sebut "working memories." Kondisi ini terjadi dimulai dengan bagaimana ia gemar sekali mengumpulkan banyak informasi (bahkan dia menyebutnya dirinya sebagai information hoarder). Termasuk informasi yang mungkin sekarang ini tidak terasa relevansinya. Ini membuat dia jadi memiliki pengetahuan yang bermacam-macam akan berbagai hal. Sehingga dari situlah, dia bisa menemukan bagaimana satu informasi bisa dihubungkan satu sama lain. Istilah populernya mungkin, connect the dots.

Nah, gara2 hal tersebut saya jadi terpikir sebuah teori. Bahwa sebetulnya, kegiatan menulis itu bisa dikategorikan menjadi 2 berdasarkan tujuannya:

Menulis dari luar ke dalam

Ini maksudnya adalah tipe menulis dengan tujuan mendokumentasikan kembali sesuatu yang kita pelajari dari luar (sumber eksternal). Mempelajari di sini tidak terbatas medianya. Bisa jadi melalui membaca, mendengar, atau merasakan. Menyalin kutipan dari buku tertentu ke dalam catatan, menulis rangkuman, atau menulis sebuah ulasan, termasuk ke dalam kategori ini.

Dalam kategori ini, sifatnya kita menyerap informasi sebanyak-banyaknya dari luar agar kemudian bisa kita akses lagi di kemudian hari dengan mudah. Mirip seperti proses menimbun informasi yang mas Idhar ceritakan tadi.

Dewasa ini, teknologi seperti Notion atau Obsidian, mempermudah kita untuk melakukan proses perekaman tersebut. Istilah popularnya mungkin "second brain". Maka dari itu, kategori menulis seperti ini sebenarnya bisa menjadi tidak perlu, jika kita benar-benar yakin akan performa ingatan kita.

Dan karena itu pula, kegiatan menulis dalam kategori ini bisa dibilang prosesnya lebih kasual. Karena intinya kita hanya merekam informasi dari luar, agar kita lebih mudah mengingatnya di kemudian hari.

Proses perekaman ini mungkin terkesan sederhana, apalagi bisa kita delegasikan melalui teknologi. Namun untuk bisa menuju ke kondisi working memories yang disampaikan mas Idhar, saya rasa kita perlu melatih kepekaan kita dalam menghubungkan informasi, yang tentu saja, membutuhkan proses latihan yang tidak cepat. Tapi saya optimis, pada akhirnya, teknologi di masa depan juga akan memudahkan kita menghubungkan informasi tersebut.

Menulis dari dalam keluar

Kemudian kategori kedua adalah tipe menulis dalam rangka mengemukakan apa yang kita pikirkan. Jadi meskipun mungkin ada pengaruh dari luar, dalam hal ini harus ada proses pengendapan informasi dulu sehingga hasilnya, kita bukan hanya mengulangi apa yang kita kita pelajari dari sumber lain, tapi bisa juga menjelaskan bagaimana informasi tersebut terbentuk dan apa relevansinya dengan topik yang kita bicarakan.